24-27 Agustus 2012, Summit Note
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut `Ranu Kumbolo`
Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sebuah legenda tersisa`Puncak Abadi Para Dewa`.....
~Mahameru - Song of Dewa19 (1994)~
Libur Panjang
Lebaran
1432 Hijriyah, atau Agustus 2012 tepatnya merupakan lebaran paling
spesial sepanjang lebaranku sebelumnya. Merasakan euforia 'PK' alias
'Pulang Kampung' kedua kalinya, jauh lebih terasa 'wao' karena sudah 2
tahun meninggalkan kampung halaman. Dan mendapatkan jatah liburan
panjang, 4 minggu, satu bulan full. Seminggu terakhir puasa ane nikmatin
bersama keluaraga. Bener-bener nikmat. Sama pacar, ah pacar?? Mungkin
nikmat waktu dulu. Sekarang kalau diinget-inget jadi nyeseg. Ah, dosa.
Ah...ngomongin yang selanjutnya deh...
Salah satu
semangat tertinggi untuk mengisi libur panjang 2012 itu adalah
menjejakkan kaki di tanah tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru.
Jauh-jauh hari sebelumnya Espe(Aditya) cs. sudah ada rencana buat
kesana. Sejak Juli sebelumnya. Ane sudah bilang kemungkinan besar mau
join untuk trip ini. Soalnya sebelumnya ane punya rencana buat ke Lawu.
Udah pengen banget. Eh...pas pulkam kagak ada yang bisa diajakin.
Lagipun pas itu bulan Puasa. Pada ga ada yang mau. Yaudah lah, akhirnya
di fix-in buat ikut Trip Semeru Mapatra 2012.
Jadilah
seminggu awal yang padat. Mulai dari acara reunian sama temen-temen SMP,
mengunjungi sanak saudara di Ngawi, juga mempersiapkan segala sesuatu
untuk ke Semeru. Peralatan pendakian ane waktu itu belum lengkap, sama
sekali belum. Sepatu tracking aja belom punya (sampai sekarang juga
belom. hahaha, do'ain sob). Baru punya carrier 75+5 liter, Si Alpinist.
Cover bagnya pun jatuh, terbang di jalan pas ane pulang. Waktu itu naek
motor diboncengin Bapak. Tahu-tahu nyampe rumah udah kagak ada. Nasib.
Dengan seadanya ane pun muter-muter Magetan-Madiun pinjem alat dari
temen.
Jarkoman
selalu di-sms-in Ketek (Ipin) minggu-minggu sebelum lebaran tersebut.
Dan terkumpulah enam nama yang jadi calon penjejak Semeru. Technical
meeting pun digelar dalam sekotak facebook chat. Via online. Karena
posisi keenam tersebut misah di empat tempat,
Jakarta-Tegal-Magetan-Solo. Sebenarnya kita satu kampus, memang lagi
libur panjang jadi udah pada pulang kampung semua. Lagi pu trip ini juga
bawa nama UKM di kampus, UKM tercinta, Mapatra. Sesuai planning awal,
kita berenam taggal 24/08 harus sudah berada di Malang. Dan tanggal
31/08, tiga orang yang harus sudah kembali ke Jakarta. Mereka bertiga
usdah lulus, satu tingkat di atas ane dan ketiganya sudah mendapat
tempat kerja. Tanggal 1 September masuk kerja. Yang dari Tegal berangkat
bareng dari stasiun Senen tanggal 23/08 siang, Ane (Magetan) dan yang
dari Solo naek kereta yang sama tanggal 24/08 pagi. Hasil technical
meeting menunjuk ane jadi seksi dokumentasi. Tugasnya cari pinjaman
kamera. Sama support akomodasi. Cari tiket kereta balik buat ke Jakarta.
kalu tiket berangkat sudah pada pegang, kecuali ane. Tiket pulangnya
yang susah. Namanya juga lagi lebaran. Susah minta ampun cari tiket
kereta, udah pada kehabisan. Tiket balik buat tanggal 28/08. Jadilah
tugas ane cari-in tiket buat mereka dari Stasiun Madiun untuk tanggal
tersebut. Tiga kali ke stasiun. Pertama cari tiket bt ane sendiri.
Madiun-Malang tanggal 23/08 (berangkat) dan Malang-Madiun tanggal 28/08
(pulang). Kemudian cari tiket buat teman-teman. Hasil : nihil. Habis,
ludes. Paling cepet adanya tanggal 31/08. Yang terakhir tiket buat ane
sendiri balik ke Jakarta menutup libur panjang. Madiun-Jakarta tanggal
06/09. Tiket terakhir di hari itu. Ane beli sehari sebelum lebaran.
Mendadak. Memotong 1 minggu liburan untuk survey lokasi Gathering Prodi.
Agak ga rela sih.
Tiket
berangkat sudah di tangan. "Kita tetap berangkat walu belum dapat tiket
balik". Begitu kata si Kibo (Evan). Tiket balik cari di lokas saja.
Nekat. Yah, nekat. Itulah kita. Tentunya dengan persiapan yang matang.
List barang bawaan, bahan makanan dibagi-bagi tiap anak. Budget. Wooow.
Yang di sms jarkoman sih setengah juta. Busyeet. Nekaat. Tetap
berangkat. Pagi yang masih tersisa ane sempetin buat jogging. Siapin
fisik. Dari informasi trek-nya bakal susah. Euforia Semeru bener-bener
membuat ane semangat puasa. Sepanjang terik siang menunggang motor
buntut keliling sana-sini, nyiapin ini-itu, pinjem 'tetek-bengek'.
Hahahah. Gas terus.
Lebaran pun
datang. H-5. Idul Fitri 1432 H (19/08) yang kian sepi. Euforia Semeru
juga menyepi. Seperti biasa. Silaturahmi sepanjang hari. Dari pagi
sampai sore. Malam pun mash nyempetin silaturahmi ke keluarga temen
sejawat ane. Besoknya silaturahmi ke rumah nenek yang di Ngawi,
sepanjang hari pula. H-3. 21/08. Masih nyemptin jalan ke Grojogan Sewu,
di Tawagmangu Karanganyar Jawa Tengah, lereng barat Gunung Lawu. Dulu
sama pacar. Ah, pacar lagi. Kapok ane. H-2. 22/08, masih dengan
aktivitas yang padat. Jadi panitia Reuni Akbar STM 1 Madiun. Pagi sampai
siang. Sorenya bener-bener tepar. Padahal lusa subuh harus sudah stay
di peron Stasiun Madiun, menanti Matarmaja. Yah. Kian mendekati hari H,
aktivitas semakin digenjot, Euforia itu pun naik lagi. Terus naik. H-1
pun ga kemana-mana, cukup di rumah. Packing santai, sambil dengeriin
lagu Dewa 19, Mahameru. Buat ngiming-ngiming angan agar tak mengendorkan
semangat.
Alpinist
75+5 liter, tas pinggang, sandal trek 2 pasang, P3K, logistik, pakaian,
kaca mata, duit, camdig, senter, dan peralatan pendukung lainnya OK.
PDH Mapatra, Slayer, ROP.....
Para Dewa, tunggu kami, di puncakmu.....
0 comments