dan nikmati setiap prosesnya.

Saturday, September 05, 2015

[ Akhir Bulan ]

31 Agustus 2015.

Sore itu badanku sempoyongan, tanganku bergemetar hebat. Mataku berkunang-kunang menatap nanar layar monitor yang mengkilat kilat.

Seperti biasa. Jam jam itu aku membuat Surat Perintah Lembur (SPL) untuk 2 shift di departemen tempatku bernaung. Pukul empat lewat, kutekan ekstensi 2145. Dan suara bapak Dept. Head pun melengking di gagang telepon.

"Soreee..."
"Sore Pak, Pak SYM ada di office ga ya?"
"Ini guaa... Gimana sih lo. 2145 ya pasti di office lah."
"Eh.. Iya ya. Maaf Pak. Gagal fokus."
"SPL mana? Buruan!"
"Ini baru mau jalan Pak. Jangan kemana-mana dulu Pak"
"Elo yang jangan lama-lama!"
"Haha...siap boss!"


Kupercepat langkahku menuju office. Buru-buru dapat tanda tangan Dept. Head untuk beberapa dokumen dan setelah itu pulang. Pulang sore.

Sesaat setelah duduk di depan mejanya, dia langsung mengomel, seperti biasa.

"Jam berapa ini?" Katanya ketus menunjuk-nunjuk arlojinya. Sangat Belanda.
"Maaf pak. Tadi masih support grinding di Workshop. Hee.."
"Gagal (lagi) ga?"
"Ya kagak lah pak. Dua kali aja cukup gagalnya." 
"Iya. Kalo sampe gagal tiga kali gua kasih piring cantik Lo." 
"Hahaaa..." Aku meringis menggaruk kepala.


"Lo lembur kan?"
"Ehh... Ehmmmm... Engggg"
"Ini tanggal berapa? Laporan bulanan mau selesai kapan?" Ia berpindah menunjuk-nunjuk kalendernya. Sangat penjajah.
"Udah, pulang malem Lo. Ga mau tau gue."
"Iyaaa Pak. Iyaa..," Jawabku berat.


"Ini si NRD ngapain hari Jum'at cuti dadakan?"
"Katanya mau ke Bank, Pak. Urusan beli rumah."
"Tsaaahhhhh. Itu mah ga penting. Yang penting isi rumahnya"
"Hhmmmm...nyindir saya juga nih, Pak"
"Nah. Lo sendiri kan ngaji. Buruan nikah, lo, Fred. Ngapain coba di kosan jam segini?"
"Iya pak. Makanya di do'ain Pak. Jangan tiap hari diomelin melulu."
"Ya, elo usaha, Mas." Yang ini nada bicaranya sangat ditekan.
"Iya, ini juga lagi usaha, Pak." Hanya bisa menghela nafas panjang.


"Nih, Gua ceritain. Mesti Gua ga pinter ngaji tapi istri saya yg dulu hafidz Qur'an, Men!" Arah pembicaraan berganti.
"Hmmm....." Aku diam menyimak.
"Gua ga mau jadi imam. Walau kalau pas ngaji istri saya suka benerim bacaan Qur'an Gua."
"Pak, SYM kangen sama istrinya yang dulu, ya? Cieeee. Curhat nihh." Tertawa puas
"....." Dia menarik mulutnya. Raut mukanya berubah.



Aku kabur seketika menuju area HRD. Sebelum arloji dan kalendernya melayang di kepalaku yang pongah berhasil meledeknya. Hahaha


*)istri Manager-ku yang dulu sudah meninggal dan sekarang beliau sudah menikah lagi.

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Jeda . . .
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham | Distributed by Tech Leaps

Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top