dan nikmati setiap prosesnya.

Sunday, December 08, 2013

[ Sepercik Cerita dari Jogja ]

Rasanya belum seminggu cerita di tanah Jogja mulai pudar. Tokoh-tokohnya pun mulai kulupa namanya berikut pula beberapa jam berinteraksi dengan mereka. Jadi izinkan saya membekukan momen-momen berkesan dengan kalian  lewat tangan dan tulisan ini.

Hari itu Jum'at. Tanpa mampir ke kosan aku langsung cabut dari pabrik di panasnya pinggir Karawang, kemudian menembus 3 jam kemacetan bersepeda motor menuju Pasar Senen Jakarta Pusat. Di sana sudah menunggu sesorang yang sebulan sebelumnya sudah mengompor-ngompori aku untuk ikut dengannya ke Jogja. Untuk satu acara asing tapi sepertinya asik, Kopdar Blogger Nusantara 2013. Kopdarnya sih biasa, paling juga itu-itu juga. Yang bikin penasaran adalah blogger dan embel-embel Nusantaranya. Ngeblog memang baru tahun ini, tapi lama-kelamaan ketemu juga 'klik' nulisnya. Bagi seorang newbie seperti diriku, mendengar ada yang kayak gitu langsung saja bilang OK membalas sms ajakan dari temanku yang 15 menit sampai duluan di stasiun. 

Langsung saja kuperkenalkan mereka, teman-teman baru oleh-oleh dari tanah Jogja.



1. Zaitun Hakimiah NS
    Dia mah udah bukan baru lagi, tapi juga bukan usang kok. Hahaa. Temen kuliah dari 3 tahun yang lalu yang menjadi kompor cerita ini. Di sana aku hanya menjadi downline dan datang tanpa membawa bendera komunitas mana pun. Thanks yo Mi, wes ajak-ajak. Jo bosen bosen yooo. Semoga pakaian yang kebetulan sewarna tidak menjadikan isu lain yang berkepanjangan. Jangan lupa, dove atau pigeonnya dikasih makan di kosan. Hahaa. Udah clear yaa, dua-duanya sama.

2. Mbak Dhita Kusuma Dewi
    Temen Mia waktu SMA. Saya cuma bisa pesen, jangan galau lagi gara-gara bukunya Bung Felix Siaw. Pede bae lah. Suwun ya, makan sekotak makan siang darimu menjadi pegangan tangan menyusuri ujung Desa Gombang. Walau akhirnya hanya sekotak nasi itu hanya berujung di sandaran tiang mushola karena perut kami tak mampu menikmatinya. Sudah terganjal 'alen-alen'nya simbah di perempatan desa.

3. Mbak Vera S Astanti
    Kalau ga ada Mbak Ve yang satu ini, entah jadi apa liburan ke Jogja ini berakhir. Sungguh bis Bojonegoro pimpinan Mas Didik dkk yang penuh sesak menyebak Jalan Malioboro yang padat lekat jauh lebih keren daripada kendaraan terbaik mana pun. "It's not about price, but value", kalau Pak Dosen salesmanshipku bilang. Terima kasih tumpangan dan jamuan makannya. Dan gara-gara Mbak Ve pula, saya dan empat yang lain ga bakal lupa hampir satu jam duduk bengong di tangga Terminal Giwangan hanya menantikanmu. Eh, salah. Menantikan TransJogja 3A. Hahaha. 

4. Mbak Astaria Eka Santi
    Saya masih kepikiran. Nih anak malah beli permen gulali saat aku dan yang lain saling berfikir, nih keraton mana gerbang depannya sih ya? Yang bikin geli malah bilang kalo cewek itu kaya uler. Waah, nyai Blorong apa kali ya?? Makin ada ada saja kan? Dan yang paling parah membuat Mbak Mia dengan bebasnya melempar HP barunya karena tingkahnya pula yang agak sedikit reaktif. Ckckck. Tooosssshh.

5. Mbak Titik Nurjannah
    Ini dia nih otak dibalik kaburnya kami berlima dari bosannya acara resmi Kopdar nya. Asli Jogja lagi, yaudah jadilah mbak Titik tour guide sekaligus fotografer kami berkeliling di sebagian kecil Jogja. Sebagian besarnya ga tau kapan. Kalo ga ada dia mah paling aku dan Mia sampai siang bolong juga masih bengong di gubuk joglo di pinggir sawah Tembi. Nanti kalau saya ke Merapi mampir deh ke Sleman. Eh, saya belum ditag tuh foto-fotonya??

6. Mas Nova, Mas Ridho, Mas Anas di Rumah Pak Mulyanto
    Semakin malam keaktifan saya hanya berlanjut dengan menghabiskan kacang rebus dari Pak Mul, seiring kalian bertiga ngobrol seru soal CMS lah, domain lah, PHP lah, SEO lah. Gek yo opo iku??? Aku hanya melongo ga ngerti ujung pembicaraan mereka. 

7. Mas Sitam
    Liaison Officer kelompok kamar 22A yang belum pernah menunjukkan dirinya di depan mataku. Yang sering nongol adalah sms nya. Tenang aja, dimaafkan kok. Sorry ya, aku pulange buru-buru. Si Gaya Baru Malam di Lempuyangan tak sabar menantiku. Mana nih saya belum di "at"?

Tak ada maksud apapun dariku menulis tentang kalian di sini. Aku hanya tak ingin melupakan kalian karena byte memori di otakku tak mampu merekam dengan jeli dan abadi perkenalan kita. 
Separagraf yang aku tulis pun tak sepenuhnya menggambarkan keseluruhan orang dalam cerita itu. Yang kutuliskan hanya kenangan sejam dua jam dengan mereka agar ketika aku tua nanti bisa mambaca tulisan ini kemudian tersenyum pongah teringat kalian.



Jadi, saya minta maaf kalo tulisannya ga cocok banget dengan kalian. Senang mengenal kalian. Jabat erat dari saya

Kalo kalian mau ke Jakarta calling saja. Mia siap menjadi tour guide kalian. Saya sih engga kayaknya. hahaha

Terakhir.... biar postingan ini ikut andil dalam kompetesi tulis-menulis, saya ucapkan.... 

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Jeda . . .
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham | Distributed by Tech Leaps

Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top