dan nikmati setiap prosesnya.

Saturday, September 21, 2013

[ Book: Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim ]

21 Sept 2013, Book Note
Satu kata yang menyentuh dinding-dinding nurani...


Saksikan!

Menjadi muslim adalah menjadi kain putih. Lalu Allah mencelupnya menjadi warna ketegasan, keceriaan, dan cinta; rahmat bagi semesta alam. Aku rindu jadi pelangi itu, pelangi yang memencarkan celupan warna Ilahi. 
Telah tiba saatnya, derai berkilau Islam tak lagi terpisahkan dari pendar menawan seorang Muslim.
Dan saksikan, bahwa aku seorang Muslim.


Begitulah kalimat pembuka dari 396 halaman penuh kejutan dengan perenungan yang mendalam. Sebuah karya epik Mas Salim A. Fillah dengan gaya bahasa yang khas lagi kaya, dan disertai cuplikan sejarah, kisah, cerita dari berbagai sumber (film, buku, lagu) dan beberapa kutipan beberapa penelitian para ahli sains yang disuguhkan dengan perpaduan pendapat yang kuat. Disajikan singkat setiap babnya sehingga bisa menjadi 'cemilan' manis bagi para pembacanya.

Baru menyelesaikan bab pertama yang berjudul "Abu Jahl". Saya sontak berujar. "Oh, iya yaaaaa. Kereeeen". Mas Salim menyajikan tulisan dari sudut pandang yang sangat unik. Sangat. A must read.

Secara garis besar buku ini mengajak kita agar melihat diri kita sebagai seorang Muslim. Seperti sebuah cermin perenungan atas eksistensi kita mengenakan pakaian Muslim dalam  kehidupan bermasyarakat. Pengalaman saya sendiri saat membacanya menjadi malu dalam sekejap. Ternyata saya masih jauh. Jauh
Namun, banyak hikmah yang bisa kita petik dari berbagai kutipan di buku ini. Dan menurut saya lagi. Semuanya diarahkan ke dalam satu tujuan. Agar kita bisa menjadi sosok Muslim yang menyejarah dalam naungan fitrah. Fitrah manusia yang suci. Sehingga kita bisa 'berteriak' lantang, Gue bangga jadi Muslim!!!

Mari buka bagian pertama di Kain-kain Rombeng. Inilah landasan dari bagian-bagian selanjutnya. Sebagian besar menyajikan kisah perjalanan Islam sebelum dan sesudah kenabian Rasulullah SAW. Tentunya dengan menonjolkan aktor-aktor yang bisa kita jadikan tauladan, juga pencerminan. Selain itu, diceritakan pula kisah Musa-Fir'aun dengan kaumnya yang membodoh. Banyak pengetahuan Islam yang menurut saya 'vital' untuk kita ketahui di bagian ini. Sejarah penyembahan berhala di tanah arab, hingga penyembahan menusia di berbagai umat.

Di bagian ke dua, kita diajak untuk meninggalkan si Kain-kain Rombeng dengan digantikan Memintal Seutas Benang. Mulailah diulas pilar dasar seorang Muslim. Sebagai langkah perbaikan diri (ishlahun nafs). Dari Perpisahan menuju Celupan Warna Ilahi. Dari Tarbiyah hingga Kontribusi. Dan bisa kita dapatkan dasar hukum paling agung sepanjang sejarah disampaikan dalam bentuk yang elegan, Tantangan Al Qur'an.

Masih dengan ishlahun nafs, Muslim mulai meluaskan pemahaman dalam Menggelas Benang Lelayang. Contah-contoh praktis mulai kita dapatkan di sini. Ruang lingkupnya tidak sebatas atas diri kita, namun mulai menyebar keluar pada masyarakat. Bicara tentang pokok-pokok kehidupan, makanan, harta kekayaan hingga ibadah.

Dan sampailah pada binaa-ul usrah al muslimah, Menenun Jalinan Cinta. Setelah perbaikan diri diulas pada tiga bagian sebelumnya hingga seorang Muslim menjadi Matang. Dimulailah kehidupan bermasyarakat dengan satu langkah menggebrak, Cinta. Menurut saya ini penting. Ketika sebagian besar kehidupan masa muda Muslim masa kini hanya dihabiskan dengan memilih -maaf- pacaran, maka kita akan dihabiskan oleh penuturan Mas Salim yang menggugah sekaligus menggebrak di sini. Mulailah dengan menikah. Yah. nikah muda. Penjelasan paling singkat diantara yang paling singkat yang dapat saya temukan memang satu, Barakah. Menikah adalah pintu keberkahan. Ada tauladan di sini. Usamah ibn Zaid, Mush'ab ibn 'Umair dan 'Ali ibn Abi Thalib, ra.

Memang, menikah adalah persepsi kita mengenai eksistensi nikmat Allah, juga keyakinan kita terhadap-Nya.
Masihkah kita meregukannya?

Barulah pengarahan masyarakat (isryadul mujtamaa') kita mulai setelah binaa-ul usrah al muslimah. Dalam persepsi saya sebelumnya, aksioma yang saya yakini adalah "mapan dulu baru menikah". Tetapi di sini kita diajak melihat sekaligus untuk belajar membalik persepsi kebanyakan msyarakat tersebut, "menikahlah, maka kau akan mapan". Yah, Menjahit Pola-pola. Bagaimana kita mulai bertetangga. Tidak hanya aku dan kau, tetapi mereka.

Dan bagian akhirnya, Muslim meluaskan jangkauan ke tingkat negara. Menata Busana Bertiara. Seluas itukah kita diajak bertamasya dalam buku ini? Iya, paling tidak kita mulai berfikir kebaikan umat. Kebaikan banyak orang di dalamnya. Tidak harus negara. Dari Rabbani hingga Khilafah. Di tengah-tengahnya kita akan bertemu dengan Koh Pin Lay. Dakwah yang kokoh, memimpin dan melayani.

Suatu kisah perjalanan seorang Muslim yang bisa kita contoh dari awal hingga akhir buku ini. 
Sekali lagi saya mengutip penggalan penutup cerita ini dengan syair seperti pada bukunya.


 ...
Maka gemuruhlah Makkah dan Madinah oleh lantunan takbir dan talbiyah,
ketika sunyi membungkam Roma dan Konstantinopel dalam kekauan dogma.
 Maka hangatlah diskusi-diskusi di Bashrah dan Kufah,
saat Genoa dan Venesia dihantui inkuisisi.
Maka bersinarlah perpustakaan Kairo,
ketika para dukun komat-kamit di kegelapan Lissabon.
Maka gemerlaplah Baghdad oleh lantunan ayat di semarak malam,
ketika Paris gulita sejak senja dalam takhayul dan mitos.
Maka gemericiklah air mancur Damaskus dalam kesucian thaharah,
ketika para 'bangsawan' di London menganggap mandi adalah aktivitas berbahaya.
Maka berdengunglah ayat-ayat Allah menjelang buka puasa dengan sajian kurma, yoghurt, serta buah segar di balkon-balkon pualam Cordoba dan Granada,
saat Kathedral di Wina dan Bern menutup malam dengan pudding darah babi.
...
a must read, 


"Telah tiba saatnya, derai berkilau Islam tak lagi terpisahkan dari pendar menawan seorang Muslim.
Dan saksikan, bahwa aku seorang Muslim."
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Jeda . . .
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham | Distributed by Tech Leaps

Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top