dan nikmati setiap prosesnya.

Sunday, October 27, 2013

[ A, Md. Koplo ]

Ini cerita tentang aku dan 7 temanku merantau ke Jakarta. Kami hanyalah segelintir anak muda dari desa-desa berladang kecil di kaki gunung. Berlatar belakang sama yaitu SMKN 1 Madiun. 

Walau begitu, tiga tahun di sekolah itu tak menyatukan bahkan mendekatkan kami berdelapan, kecuali beberapa. Kebersamaan itu hadir di awal November 2009 ketika saat kami menjadi bagian dari 21 siswa semester 5 menjalani psikotest di Sukun, Malang. Saat itu kami memiliki perasaan yang rata-rata sama. Antara yakin dan tak yakin serta percaya dan tidak percaya. Untuk mendapatkan beasiswa full kuliah strata D3 selama tiga tahun di Jakarta. 

Jakarta...oh Jakarta. 
Rasanya dulu kata itu begitu tabu di dalam perbendaharaan kami. Apalagi 3 frase di belakangnya. "beasiswa full-kuliah strata D3-selama 3 tahun". Jauh dari bahasa pembicaraan kami. Lingkungan telah sukses mengarahkan fikiran sebagian besar aku dan teman sejawatku yang berkeluarga sederhana pada satu aksioma, 'lulus sekolah dan bekerja'. Tapi hari itu kami mencoba mematahkan mimpi buruk itu. Dimulai dengan berdesak-desakan di gerbong kereta ekonomi sebelum datangnya pagi menuju Malang (dulu tiketnya masih berstatus tanpa tempat duduk, dan penumpangnya menumpuk-numpuk).
Pertengahan Agustus 2010 kami beranjak dari kota yang masih malas. Seperti konteks pada masyarakat umum di sana, 'merantau di Jakarta'. Tapi dengan konten yang jauh berbeda, 'belajar di dunia perkuliahan antah berantah'. Namanya Politeknik Manufaktur Astra.

Hari ini, Oktober 2013, kami masih menunggu wisuda di akhir bulan. Lima dari kami sudah mendapatkan tempat lebih baik dari aksioma yang telah kami usangkan. Tiga sisanya, termasuk aku masih tepekur khusyuk memandangi Curriculum Vitae dan menyibukkan diri ke tukang foto copy menduplikasi beberapa berkas untuk dimasukkan ke dalam amplop coklat besar.
Izinkan aku mengabadikan tentang kalian dalam catatan kecil ini. Tanpa mengurangi rasa hormatku, inilah aku dan 7 sahabat terbaikku dalam perspektifku.

    Selalu paling cocok untuk jadi figur cowok keren orang Jakarta. Nama aliasnya selalu default sejak dari SMP, "Gondes" = Nggo' ndi ae Sukses (logat Malang). Sesuai dengan obsesinya, Aremania. Dan sekarang dialah yang paling sukses dilihat dari kondisi badan dari kami bertujuh, doa dari namanya mungkin. Semester pertama aku sekosan dengannya. Aku patut berterima kasih kepadanya dan saudaranya di Tanjung Priuk yang menerima aku dengan baik selama dua minggu pada awal kedatanganku di Jakarta. Thanks broooo.

   Cowok supersibuk dan superrajin diantara kami. Selalu satu langkah di depan. Rambut plonthos di hari pertama PPK (Ospek Kampus) yang dia pamerkan bersama teman barunya dan IP semester 1 nya yang 'maxima cum laude' cukup menjadi buktinya. Makanya kami menyematkan nama panggilan "Nthus" padanya. Pria pecinta bus gedhe (BusMania) ini akan langsung berbingar jika kau pancing dengan tema pembicaraan Scania, Jepang dan Nikah. hahahah. Kita tunggu saja tanggal mainnya. Ingetin gus, aku masih ada hutang 50 ribu di ente. Ntar tak bayarin deh kalo naik ke Lawu lagi. 

    Namanya "Gembik" di papan padepokan malam mingguan kami. Diantara kami dialah yang paling sok romantis. Dan masuk dalam daftar the most cowo tergalau termasuk aku dan Gondes ketika kami bertiga satu kosan saat semester 5. Dia juga menjadi bagian dari 3 cowok tergila setelah aku dan Guruh. Aksi lompat pagar di kosan cewe jam 3 pagi hingga berujung pada kejar-kejaran kami bertiga dengan warga satu RW di Jalan Jati VII adalah pembuktian pertama kami. Eks Ketua Himma TPHP ini sudah membuktikan keahlainnya dalam hal menggaet wanita. Tak perlu kusebutkan. Tapi dia juga meproklamirkan jargon baru untuk prodinya, TPHP = Teknik Pemberi Harapan Palsu. Hahahaa. 
    Diantara kami berdelapan, hanya elu yang nulis semua nama kami di Pengantar Tugas Akhir elu. Really, you'e the best in pursuading people.
    Aku dan dia satu kosan sekarang. Semoga ada banyak kesempatan buat kita duduk di  roof top jemuran kosan mengobrol sok dewasa seperti kemarin. Kalo mau jadi 'follower' gue jangan setengah-setengah tapi yaa. Masa cuma di telinga kiri doang?

    Aku...itu namaku. Si penulis cerita ini. Aku itu ..blaa...blaaa...dan blaaaaa. Titik

   Sanguins. Selalu simpel dan ga banyak kriteria, kecuali satu set laptop lengkap dengan aksesorisnya dan modem smartfren yang unlimited based. IT Programmer kami ini menghabiskan hampir 80% dari 24 jam di depan laptop dengan gamenya. Sisanya, turun ke bawah cari makan, sesekali ke toilet dan tidur. Aku heran, ni bocah kuat benget melek. Kami memanggilnya "Cutil", entah dari mana itu datangnya. Bagiku dia adalah IT Programmer terbaik dalam mengatasi semua permasaslahan pada netbookku. Selalu dengan jurus andalannya, "Tanyakan pada Mbah Google!!".

   Ga kerasa broo, kita sudah 6 tahun satu kelas. Memang sih kita tak pernah sekalipun jalan bareng. Tapi aku salut sama lu dalam hal meyakinkan orang lain, khususnya orang-orang asli Jakarta. Terlepas apa yang orang-orang katakan tentang elu, aku masih sangat enjoy panggil lu dengan sebutan sedari kita STM dulu, "Subie". Aku masih merasa kagum ketika semester 2 dulu lu dapetin kosan super mewah dan keren di Sungai Bambu dan kita satu kosan. One step to Alfamart 24 hours. Dan keluarga Mario yang super Uyee. Ditanyain lu sama ibu kosnya. Do'a ku bual elu, semoga lu bisa lebih cepat mengumpulkan keberanian untuk melamar doi yang jauh di sana. Amin. Jangan lama-lama masbroo

   Dua hal tentang elu Git, musik koplo dan Jose Mourinho. Gara-gara elu, kami tidak  bisa sepenuhnya menjadi Jakarta karena dicekoki dengan gaya klasik lu. Musik dangdut koplo yang selalu up-to-date, speaker keras namun cempreng dan goyangan tangan lu maju mundur dengan telunjuk terangkat selalu menjadikan elu penerus budaya Jawa Timuran ke Jakarta. Hahaa. Nama "Bung Tedy" menjelma menjadi "Kunted" saat lingkaran padepokan terpenuhi. Dan sepertinya gaya Om Jose Mou benar-benar sudah mendarah daging di elu. Untung saja elu satu kosan dengan Agus selama waktu yang lama. Bisa membalance sedikit. Tapi diluar semua itu, elu lah koordinator terbaik dalam kepengurusan dan organisasi. Lugas dan tegas. Lanjutkan kesejalanan lu berdua dengan Agus. Satu SMK (satu jurusan), satu Polman, (satu prodi dan kamar kosan) dan sekarang satu tempat kerja untuk waktu yang panjang. Long life couple.

   Dari semunaya hanya dia yang sering kupanggil "Mas". Iya, "Mas Yudi". Tanpa ente kayaknya tulisan ini ga pernah jadi karena kita ga bakal pergi ke Jakarta. Dan tanpa ente pula mungkin reputasi anak Madiun di Polman merosot turun karena kelakuan gila aku, Bangkit dan Guruh. Selalu jadi referensi untuk urusan agama. Mungkin Master Guru Bruce Lee lah yang membuat ente selalu berteriak semangat "right to fight till the end". Haha. Ane masih punya tanggungan pulsa 10 ribu dan beberapa lembar print'an TA ya. Semoga nanti kita bisa sepeda-an bareng keliling Jakarta (do'akan saya punya sepeda).

Bangkit, Guruh, Agus, Fredy at Surya Kencana (2-4 November 2012)
...

Sekarang kita sudah berstatus Ahli Madya. A, Md. kalo disingkat. Malam mingguan 20-21 Oktober kemaren menginspirasi Bangkit untuk menamai aku, Bangkit, Sigit dan Guruh sebagai "A, Md. Koplak". Liha saja ini. Ada-ada saja. Namun untuk kita berdelapan, izinkan saya menamai delapan penjejak sejarah kecil ini sebagai "A, Md. Koplo". Seperti apa yang diungkapkan Bung Sigit, jangan lupakan sejarah, bahwa kita itu Jawa Timuran, cuuk. Hahaaa
Rasanya setelah tanggal 30 nanti, kita sudah benar-benar hidup di trek masing-masing. Seperti yang kukatakan pada teman-teman dekatku di kampung dulu.
   Kawan...
   Kelak pasti akan ada satu waktu
   Dimana kita bertemu
   Bercerita jalan yang telah kita lewati dalam perantauan dan hidup
   Waktu dimana secangkir kopi begitu hangat
   Melekat di urat-urat yang kian menua.

Bangga mengenal kalian...

(Fredy S.)
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Jeda . . .
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham | Distributed by Tech Leaps

Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top