dan nikmati setiap prosesnya.

Monday, December 15, 2014

[ Nun Jauh di Sana - Chapter 5 (end) ]


~ Setitik Epilog ~
___________________________________


Masih dengan motor pemberian Bapakku. Yang cintanya selalu menyertai dalam jok motor yang kududuki. Yang kasihnya selalu membersamai dalam ayunan setir kemudi. Yang semangatnya selalu terbayang dalam imaji, menemani persinggahanku negeri demi negeri. Aku berjalan menembus semburat cahaya matahari senja sore yang mengkilat-kilat kuning, berselang-seling diantara pohon-pohon pinus yang berbaris-baris. Di sepanjang jalan utama Kawasan Industri KIIC, sebuah simple estate di pinggir kota Karawang.

Tetiba, sebuah motor yang lain menyalipku perlahan sembari membunyikan klakson bertubu-tubi. Setelah beberapa meter di depanku, ia menjulurkan tangan kirinya ke samping dengan diangkat jempolnya, padaku. Dan menyapaku. Terheran, dari seragam yang ia kenakan, dari motor yang ia gunakan, dari perawakannya, bukanlah sosok yang pernah kukenal sebelumnya. Entahlah, aku baru tersadar saat motornya sudah jauh mendahuluiku, sama sama berplat motor AE rupanya.

Ah...sobat. Ternyata dikau. Sahabat dari negeri yang sama. Senyumku pun terkembang mengingat-ingat sapaan hangat yang baru sajakau tinggalkan. Menunjukkan gigi gingsulku yang ikut menguning diterpa senja.

Tak ada yang lebih menyenangkan dalam ingatan kecuali kenangan tentang kota Magetan. Ingatan akan semua masakan terbaik karya tangan ibuku. Ingatan saat berbonceng motor dengan Bapak ke ladang-ladang kita. Ingatan bersepeda berdua dengan Adik di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono. Ingatan dengan nenekku yang sudah berpulang, saat kupotongi kuku-kuku jemarinya yang panjang. Juga keluarga besar yang selalu membersamaiku dengan do’a-do’a mereka.

Begitu pula dengan orang-orang Jawa Timuran khas Magetan, yang tak kasar-kasar amat sepertiorang-orang yang kukenal di Surabaya dan Malang. Juga tak lembut-lembut amat seperti orang-orang kujumpa di Solo dan Jogjakarta. Tapi berada diantara keduanya, seperti letak-letik geografis kota-kota yang kusebutkan itu. Ada kalanya lembut, pun juga terkadang keras. Sungguh bahagia mengingat pernak-pernik dan detak-detik, saat Tuhan memberi kesempatan bagikubertatap mukadan bertutur sapa dengan kalian semua.

Nun jauh di sana.



Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Jeda . . .
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham | Distributed by Tech Leaps

Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top