dan nikmati setiap prosesnya.

Sunday, January 12, 2014

[ Day 12 : Televisi ]

Rasa-rasanya aku sudah terbiasa untuk tidak dengan seperangkat elektronik ini. Lagipula seiring bertambahnya umur dan kapasitas hubungan sosial, menonton televisi sudah menjadi tidak menyenangkan, juga mendidik dalam persepsiku kini.

Akhirnya dia hanya menjadi pilihan terakhir saat tubuh sudah tidak mau diajak tidur lebih lama lagi. Atau kaki  sudah bosan diajak berjalan mondar-mandir dari koridor kosan hingga lantai tiga tempat jemuran. Atau juga tangan sudah lelah menopang lebih lama punggung buku dan menjaga tiap halamannya.

Aku pun duduk di kursi hikau di ujung koridor lantai dua kontrakan. Meraih remote televisi. Sedikit mengusap-usapnya. Ah, tak ada bedanya dengan remote televisi di rumah. Kemudian menyalakan televisi di depanku, yang juga sama dengan yang ada di rumah. Dan seperti halnya ketika di rumah. Aku tak pernah bisa menghafal no chanel setiap stasiun  televisi, pun juga di sini. Jadi yang selalu kulakukan adalah menekan tombol Ch Up dan Ch Down terus menerus, mengurutkan setiap stasiun televisi. Mencari yang sekiranya menarik.

Sekiranya menarik? Pertanyaan yang sulit terjawab di sebidang cembung 14 inch itu. FTV, sinetron, berita, gosip, tips dan seterusnya dan seterusnya. Ah, kenapa tak satu pun menarik perhatianku lebih lama ya? Justru orang-orang di bawah sana, tepat di pinggir jalan di depan kontrakan  yang selalu menarik kedua mataku untuk memandangnya lebih lama. Yah, jejeran penjual makanan, warung, toko serta para pembelinya. Simpel dan sederhana.

Beda halnya dengan televisi di depanku. Perbincangan ini dan itu, mendebat itu dan sana. Yang kebanyakan -menurut pendapatku- terlalu berlebihan. Maaf jika aku salah. Terkadang juga banyak berita yang justru memberikan pesimisme berlebihan pada masyarakat kebanyakan. "Jangan cuma yang buruk-buruk saja" Kata Pak Jokowi di suatu acara bincang-bincang beberapa waktu yang lalu. "Tapi juga yang baik-baik juga harus ditampilkan".

Oh, iya. Soal mencet-mencet tombel Ch Up dan Ch Down itu, pasti aku akan berhenti di satu stasiun televisi yang tidak ada iklan komersilnya. Tak perlu aku sebutkan. Yang pasti ketika pulang kerja saya berharap ada cuplikan orang-orang yang pandai memainkan papan skateboard, atau pandai mengulik setir sepeda BMX, Yah, nama acaranya X-Games. Namun ketika yang muncul adalah berita motor cross dan mobil balap, dalam waktu di atas 15 menit aku pasti akan terkantuk dan tertidur sesaat di atas kursi. Hingga badan hampir terjatuh dan aku tersadar. Hahahah. Kasur di dalam lebih nikmat seprtinya.


Akhir pekan -jika tidak masuk kerja- menanti-nanti acara Lentera Indonesia sebelum maghrib datang. Jujur saja masih ada kerinduan dengan teman-teman yang memiliki semangat sama di FGIM dulu. Mengajar dalam   acar di televisi itu itu dilakukan para profesional di tempat pelosok. Ada profesionalitas, semangat, pengorbanan, kehangatan juga keindahan berbagi yang saya ingin ambil dan duplikasi dari situ.
Ah, ada  mengingatkanku pada mimpi menjadi guru SD itu. Ckckckc

Awal pekan hari Senin waktu pagi. Segelas susu coklat dengan sebungkur roti tawar. 10 menit sebelum beranjak meninggalkan kontrakan berangkat kerja. Kusempatkan menyalakan televisi. Mencari-cari kembali berita bola pagi itu. Stasiun mana nih yang nyiarin berita bola kemarin malam? Chelsea menang atau kalan nih? Hahahaha

Chelsea? Aku suka chelsea ya? Sejak kapan aku maniak dengan bola> Paling juga sukanya biasa-biasa saja. Ah, teman sekosanku dulu pasti yang menularinya.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Jeda . . .
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham | Distributed by Tech Leaps

Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top